السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
...alhamdulillah,, kami senang sekali dapat bertemu kembali dengan teman-teman kembali pada kesempatan yang bahagia ini.,, yang admin post dibawah ini adalah penjelasan pembentukan alam semesta menurut ilmu modern dan menurut Al-quran,.. jadi selamat membaca^^
Dalam pandangan sains modern, pada awalnya alam
semesta ini masih berupa kabut gas yang panas dan kemudian terpisah.
Terpisahnya kabut gas ini merupakan proses awal terciptanya galaksi-galaksi.
Dari pecahan-pecahan kabut gas tersebut selanjutnya melalui proses evolusi
terbentuk miliyaran matahari dengan planet-planet, termasuk bumi yang kita huni
ini. Ilmuwan cerdas yang pertama kali mengemukakan teori ini bernama Laplace
dari Perancis dan Immanue Kant dari Jerman
Alam semesta merupakan ruang kosong maha luas tanpa
batas, tanpa sinar terang, tanpa gaya apapun, tanpa gravitasi apapun, tidak ada
pengertian atas dan bawah, juga tidak ada pengertian utara-selatan,
timur-barat, yang didalamnya berisi 1 miliar galaksi dan tiap-tiap galaksi
terdiri dari 100 miliar bintang, dimana tiap-tiap bintang adalah matahari
dengan tata suryanya sendiri-sendiri.
Pandangan mengenai asal-usul alam dapat diamati dari
berbagai pemikiran para saintis berabad-abad yang lalu. Dalam era fisika klasik
(abad XVII-XVIII), Isaac Newton menggagas bahwa alam semesta ini bersifat
statis, tidak berubah status totalitasnya dari waktu tak terhingga lamanya yang
telah lampau, sampai waktu tak terhingga lamanya yang akan datang. Gagasan
tentang alam tersebut secara tidak langsung menggambarkan bahwa alam tak
berawal dan tak berakhir, atau dengan kata lain, alam ada tanpa adanya proses
penciptaan.
Pandangan Klasik Newton ini didasarkan pada pengalaman
para fisikawan di laboratorium bahwa materi itu bersifat kekal. Pandangan ini
kemudian dikukuhkan oleh Lavoisier pada akhir abad XVIII dengan “Hukum
Kekekalan Materi”. Pandangan bahwa alam ini kekal kemudian dikenal sebagai
Pandangan Klasik Newtonian.
Awal abad XX, muncullah Albert Einstein yang berusaha
melukiskan bahwa alam benar-benar statis dalam bentuk rumus matematika yang
rumit. Namun, Friedman menyatakan bahwa rumusan Einstein itu justru
menggambarkan bahwa alam ini dinamis dan hal inilah yang tepat sehingga dikenal
sebagai Model Friedman tentang alam.
Dari gagasan-gagasan di atas maka lahirlah konsepsi
bahwa sekitar 15 miliar tahun yang lampau di dalam ruang kosong luas tanpa
batas terdapat sebongkahan besar inti atom padat meledak sangat dasyat
melepaskan zat hydrogen kesegala arah menjadi galaksi-galaksi bintang, dengan
proses pembentukan atom yang lebih berat, sehingga dibumi kita ini terdapat 106
unsur atom. Dan kini sisa energy ledakan itu mengakibatkan materi alam
(galaksi-galaksi) saling menjauh. Gagasan mengenai asal-usul alam ini kemudian
dikenal sebagai Teori Big Bang.Nah disini, dapat kita lihat bahwa para ilmuan telah mencoba memberi pandangan dan pemikiran,, tentang terbentuknya alam semesta dengan menggunakan teknologi dan ilmu pengetahuan, namun jika kita ketahui berabad-abad sebelum ditemukannya alat-alat tekhnologi modern dan mutakhir,, Al-quran telah menafsirkan terciptanya alam semesta dan tata surya,,
..سُبْحَانَ اللّهُ .. padahal,, pada jaman itu belum ditemukan roket atau alat transportasi terbang menuju melintasi bumi,,,
Menurut Al-quran Pembentukan alam semesta dalam enam masa, sebagaimana disebutkan Al-Qur’an atau kitab lainnya, sering menimbulkan permasalahan. Karena, enam masa tersebut ditafsirkan berbeda-beda, mulai dari enam hari, enam periode, hingga enam tahapan.
Dari sejumlah ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan enam masa, Surat An-Nazi’at ayat 27-33, bisa menjelaskan tahapan enam masa secara kronologis.
Berdasarkan dari surat diatas, terkait dengan pembentukan alam semesta, bisa diuraikan seperti berikut ini:
1. Masa pertama (ayat 27): penciptaan langit pertama kali
Pada masa pertama ini, alam semesta pertama kali terbentuk dari ledakan besar yang disebut ”big bang”, kira-kira 13.7 milyar tahun lalu. Bukti dari teori ini ialah gelombang mikrokosmik di angkasa dan juga dari meteorit.
Awan debu (dukhan) yang terbentuk dari ledakan tersebut, terdiri dari hidrogen.
Hidrogen
adalah unsur pertama yang terbentuk ketika dukhan berkondensasi sambil
berputar dan memadat. Ketika temperatur dukhan mencapai 20 juta
derajat celcius, terbentuklah helium dari reaksi inti sebagian atom
hidrogen. Sebagian hidrogen yang lain berubah menjadi energi berupa
pancaran sinar infra-red. Perubahan wujud hidrogen ini mengikuti
persamaan E=mc2, besarnya energi yang dipancarkan sebanding dengan massa
atom hidrogen yang berubah.
Selanjutnya, angin bintang
menyembur dari kedua kutub dukhan, menyebar dan menghilangkan debu yang
mengelilinginya. Sehingga, dukhan yang tersisa berupa piringan, yang
kemudian membentuk galaksi.
Bintang-bintang
dan gas terbentuk dan mengisi bagian dalam galaksi, menghasilkan
struktur filamen (lembaran) dan void (rongga). Jadi, alam semesta yang
kita kenal sekarang bagaikan kapas, terdapat bagian yang kosong dan
bagian yang terisi awan debu (dukhan) yang terbentuk akibat big bang
hembusan
angin bintang dari kedua kutubnya galaksi yang terbentuk dari piringan
bintang-bintang dan gas-gas pembentuknya struktur filamen dari alam
semesta yang bagaikan kapas.
2. Masa tahap kedua (ayat 28): pengembangan dan penyempurnaan
Dalam
ayat 28 di atas terdapat kata ”meninggikan bangunan” dan
”menyempurnakan”. Kata ”meninggikan bangunan” dianalogikan dengan alam
semesta yang mengembang, sehingga galaksi-galaksi saling menjauh dan langit terlihat makin tinggi.
Ibaratnya
sebuah roti kismis yang semakin mengembang, dimana kismis tersebut
dianggap sebagai galaksi. Jika roti tersebut mengembang maka kismis
tersebut pun akan semakin menjauhi model roti kismis untuk menggambarkan
mengembangnya alam semesta.
Mengembangnya alam
semesta sebenarnya adalah kelanjutan big bang. Jadi, pada dasarnya big
bang bukanlah ledakan dalam ruang, melainkan proses pengembangan alam
semesta. Dengan menggunakan perhitungan efek doppler sederhana, dapat diperkirakan berapa lama alam ini telah mengembang, yaitu sekitar 13.7 miliar tahun.
Sedangkan
kata ”menyempurnakan”, menunjukkan bahwa alam ini tidak serta merta
terbentuk, melainkan dalam proses yang terus berlangsung. Misalnya
kelahiran dan kematian bintang yang terus terjadi. Alam semesta ini
dapat terus mengembang, atau kemungkinan lainnya akan mengerut.
3. Masa ketiga (ayat 29): pembentukan tata surya termasuk Bumi reaksi nuklir yang menjadi sumber energi bintang seperti Matahari
Surat
An-Nazi’ayat 29 menyebutkan bahwa Allah menjadikan malam yang gelap
gulita dan siang yang terang benderang. Ayat tersebut dapat ditafsirkan
sebagai penciptaan matahari sebagai sumber cahaya dan Bumi yang
berotasi, sehingga terjadi siang dan malam.
Sebelum para ilmuwan menemukan fakta bahwa matahari dan bulan mengitari
porosnya, Juga dalam Al-Qur'an telah mengungkapkannya lebih dulu. "Dan Dia
telah menundukkan matahari dan bulan bagimu yang terus-menerus beredar
(dalam orbitnya), dan telah menundukkan malam dan siang bagimu." (QS.
14/Ibrohim: 33) "Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang,
matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya." (QS. 21/
Al-Anbiya': 33)
Pembentukan tata surya
diperkirakan seperti pembentukan bintang yang relatif kecil, kira-kira
sebesar orbit Neptunus. Prosesnya sama seperti pembentukan galaksi
seperti di atas, hanya ukurannya lebih kecil.
Seperti
halnya matahari, sumber panas dan semua unsur yang ada di Bumi berasal
dari reaksi nuklir dalam inti besinya. Lain halnya dengan Bulan. Bulan
tidak mempunyai inti besi. Unsur kimianya pun mirip dengan kerak bumi.
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, disimpulkan bahwa Bulan adalah bagian
Bumi yang terlontar ketika Bumi masih lunak. Lontaran ini terjadi karena
Bumi bertumbukan dengan suatu benda angkasa yang berukuran sangat besar
(sekitar 1/3 ukuran Bumi). Jadi, unsur-unsur di Bulan berasal dari
Bumi, bukan akibat reaksi nuklir pada Bulan itu sendiri.
4. Masa keempat (ayat 30): awal mula daratan di Bumi
Penghamparan yang disebutkan dalam ayat 30, dapat diartikan sebagai pembentukan superkontinen Pangaea di permukaan Bumi.
Masa
ketiga hingga Masa keempat ini juga bersesuaian dengan Surat Fushshilat
ayat 9 yang artinya, “Katakanlah: ‘Sesungguhnya patutkah kamu kafir
kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan
sekutu-sekutu bagi-Nya?’ (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb
semesta alam.”
daratan Pangaea yang merupakan asal mula semua daratan di Bumi.
5. Masa kelima (ayat 31): pengiriman air ke Bumi melalui komet
Dari
ayat 31 di atas, dapat diartikan bahwa di Bumi belum terdapat air
ketika mula-mula terbentuk. Jadi, ayat ini menunjukan evolusi Bumi dari
tidak ada air menjadi ada air.
Lantas, darimana
datangnya air? Air diperkirakan berasal dari komet yang menumbuk Bumi
ketika atmosfer Bumi masih sangat tipis. Unsur hidrogen yang dibawa
komet kemudian bereaksi dengan unsur-unsur di Bumi dan membentuk uap
air.
Uap air ini kemudian turun sebagai hujan
yang pertama. Bukti bahwa air berasal dari komet, adalah rasio Deuterium
dan Hidrogen pada air laut, yang sama dengan rasio pada komet.
Deuterium adalah unsur Hidrogen yang massanya lebih berat daripada
Hidrogen pada umumnya.
Karena semua kehidupan
berasal dari air, maka setelah air terbentuk, kehidupan pertama berupa
tumbuhan bersel satu pun mulai muncul di dalam air.
6. Masa keenam (ayat 32-33): proses geologis serta lahirnya hewan dan manusia gunung sebagai pasak Bumi
Dalam
ayat 32 di atas, disebutkan ”…gunung-gunung dipancangkan dengan teguh.”
Artinya, gunung-gunung terbentuk setelah penciptaan daratan,
pembentukan air dan munculnya tumbuhan pertama.
Gunung-gunung
terbentuk dari interaksi antar lempeng ketika superkontinen Pangaea
mulai terpecah. Kemudian, setelah gunung mulai terbentuk, terciptalah
hewan dan akhirnya manusia sebagaimana disebutkan dalam ayat 33 di atas.
Jadi, usia manusia relatif masih sangat muda dalam skala waktu geologi.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sekian yang dapat kami bagikan اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ bermanfaat dan menambah kadar keimanan didalam diri kita masing-masing yaitu bagi yang membacanya ataupun yg membagikannya/menyampaikannya جَزَاكُمُ اللّهُ ,, mohon maaf bila ada salah kata dalam penyampaiannya, yang benar datangnya dari اللهِ yang salah kurangnya dari kami,,
wabillahi taufiq wal hidayah,., وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
وَبَرَكَاتُهُ
posting by : Mr.D & Mr.Y